Dimas Ihlasul Amal

Dimas Ihlasul Amal

Rabu, 26 Februari 2014

Slogan Viking Seluruh Indonesia

1.Viking Pusat : Janji untuk sebuah kehormatan.
2.Viking Garut : Ulah ringrang,entong hariwang urang dukung PERSIB anu aing.
3.Viking Bekasi : Membiru di batas provinsi matipun kami PERSIB.
4.Viking Jakarta : Kami memang ada.
5.Viking Yogyakarta : Jauh tak berarti PERSIB selalu di hati.
6.Viking Cipeundeuy : Sahate, sajiwa, sadudulur ngadukung PERSIB.
7.Viking Alengka : Totalitas yang tak pernah padam.
8.Viking UNPAS : Struggle together stand as brother.
9.Viking ITB : Untuk Tuhan, bangsa dan Maung Bandung.
10. Viking UPI : Bobotoh ilmiah, edukatif jeung religius.
11. Viking Borneo : Di garis khatulistiwa kami ada untuk PERSIB.
12. Viking Ganas (Subang) : Satu hati, satu nyali ngadukung PERSIB.
13. Viking Pemadam DKI Jakarta : Pantang pulang sebelum PERSIB menang.
14. Viking Malaysia : Panceg dina galur sanajan awak lebur di nagara batur.
15. Viking Wonosobo : Sanajan adoh tetep bobotoh.
16. Viking Batujajar : Moal ngejat ngadukung PERSIB.
17. Viking Karawang : Lupakan cinta demi PERSIB.
18. Viking Indramayu : PERSIB reang pujare reang.
19. Viking Cirebon : Jabat erat tangan kami, PERSIB atau mati !.
20. Viking Cikarang : From Cikarang with love for PERSIB.
21. Viking Bunter : Meunang babaung eleh teu pundung.
22. Viking Bogor : From Bogor for PERSIB.
23. Viking Purwakarta : PERSIB duriat aing.
24. Viking Tasik Timur : Hade goreng PERSIB samaotna.
25. Viking Banten : Dinanti dan selalu ditakuti.
26. Viking Kuningan : Duriat PERSIB sampai mati.
27. Viking sukabumi : Saedanna ngadukung PERSIB tapi make manah.
28. Viking Buah batu : Sanajan nekat lalajo PERSIB moal kalewat.
29. Viking Cimahi : Untuk cemburupun aku tak berhak.
30. Viking Jababeka : Di rantau kami membiru.
31. Viking Semarang : Sa’adoh-adohe aku melaku PERSIB tetep neng ati nganti mati.
32. Viking Sumedang : Makanan tahu warna selalu biru.
33. Viking Situraja : Baheula, ayeuna, pageto dukung PERSIB.
34. Viking Lembang : Neugtreug, teuneung, ludeung.
35. Viking Cilegon : Ngabela sakuat baja.
36. Viking Korwil Inhoftank : Moal cundang najan tandang.
37. Viking Pangalengan : tegak berdiri mendukungmu sampai mati.
38. Viking Banten : Ketrukeun elmu panemu, papatkeun jampe pamake, asah kabeh pakarang sangkan PERSIB jadi jawara.
39. Viking Brebes : Dukung PERSIB pake hati bukan pake emosi.
40. Viking Blue Army Cianjur : Kami ada untuk PERSIB.
41. Viking Galaxy ’33 (Panjalu) : Urang Panjalu aya keur PERSIB.
42. Viking Batam : Totalitas bukan untuk popularitas dari Batam untuk PERSIB Bandung.
43. Viking SMAN 5 Karawang : For PERSIB loyalitas tanpa batas.
44. Viking Pandeglang (Banten) : Sakuat badak ngadukung PERSIB.
45. Viking Cikampek : Loyality and totality for PERSIB.
46. Viking Gerombolan Tasikmalaya : Serang, lawan, menang.
47. Viking Galunggung : Aksi terus sampai nafas tak berhembus.
48. Viking Bayah-Palabuan : Sebiru laut kami, sebiru hati kami, PERSIB di hati untuk selamanya.
49. Viking Pagadean Cicalengka : Moal waka kawin saacan PERSIB jadi juara.
50. Viking Bandung Tengah : Sapapait, samamanis, PERSIB moal ingkah tina hate.
51. Viking Distrik Cijerah : Dari Bandung untuk Bandung sampai matipun untuk Maung Bandung.
52. Viking Tanjungsari : Siap tempur demi PERSIB make manah.
53. Viking Sumatera Barat : Walaupun kami di ranah minang, PERSIB.
54. Viking Hooligan : Demi sebuah kehormatan.
55. Viking Tembagapura : Jauh ti lembur si biru moal luntur.
56. Viking Genvilh : Moal pundung, moal nyerah tetap dukung PERSIB Bandung make manah.
57. Viking Kebumen : Kita selalu beriman mendukung PERSIB Bandung.
58. Viking Gerbang : Kami akan selalu ada untuk PERSIB.
59. Viking Pandawa : Liar tapi sopan.
60. Viking Bali : Salawasna, beuki jauh beuki nyaah.
61. Viking United : Coming for PERSIB.
62. Viking Cibubur : Berdiri tanpa paksaaan.
63. Viking Sidoarjo : Meskipun jarak memisahkan kita tapi PERSIB selalu di hati.
64. Viking Zihad Majalengka : Sakereteg ati nyuwun bukti salirik mata nyuwun mata.
65. Viking Sitgar : Sekali berarti setelah itu mati !.
66. Viking Ujungjaya : Dari ujung kami membiru untuk PERSIB.
67. Viking Jambi : Sudah harga mati PERSIB di bumi pertiwi.
68. Viking 3 Raksa Tangerang : Menembus batas untuk sebuah kemenangan.
69. Viking Ciwastra : Soul power for PERSIB.
70. Viking Underground Cianjur : Banggakan diri dengan jati diri.
71. Viking Independent Indramayu : Nyata tanpa kata.
72. Viking Subang : Hidup hanya sekali dukung PERSIB sampai mati.
73. Viking The Brother (Garut Raya) : PERSIB nepi ka paeh.
74. Viking Warpan : Kami datang bukan untuk perang tapi kami datang untuk PERSIB.
75. Viking 27 Brother Home : Eleh meunang teu paduli teuing nepi paeh PERSIB nu aing.
76. Viking SMAN 5 Cimahi : Borojol jang PERSIB.
77. Viking Salatiga : Always there to PERSIB.
78. Viking Distrik Jatayu : Hareudang mun teu ngadukung PERSIB.
79. Viking Pangandaran : PERSIB Bandung jiwa raga orang sunda.
80. Bobotoh Cianjur : Ngeureuyeuh ka stadion ngabelaan PERSIB.
81. Viking Palmatak : Siap membiru tak gentar walau berbeda suku.
82. Viking Borneo : Borneo tanah kami PERSIB jiwa raga kami.
83. Viking Papua : Selalu membirukan Papua.
84. Viking Lombok : Kanak, sasak pendukung PERSIB.
85. Viking Tanpoer Karawang : Bukan merah tapi biru.
86. Viking Darmaraja : Warna biru raja kami teu juara nu penting jadi raja.
87. Viking Batoer Bekasi : Bersolidaritas,berloyalitas untuk PERSIB !.
88. Viking Tokyo : From Tokyo with love for PERSIB !. 89. Viking Manggarai Jakarta Pusat : Kami ada, PERSIB never die.
90. Patriotriz PERSIB : Integritas kami takan tergantikan.
91. Viking Depok : Always blue in enemy territory.
92. Viking Banjar Patroman : Panceg na alur, akur jeung dulur, ngajaga lembur.
93. Viking Purbasel : kumpul ngariung ngadukung PERSIB Bandung.
94. Bobotoh Sulawesi Selatan : Siap dukung PERSIB sampai mati.

95. Bobotoh Balad Cirebon : Dahulu,sekarang,nanti dan seterusnya tetap untuk PERSIB



Awal Berdirinya Persib Bandung
Sejarah Persib Bandung bermula pada tahun 1923 yang ditandai dengan berdirinya sebuah organisasi perjuangan kaum nasionalis di Kota Bandung. Organisasi itu bernama Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB). Organisasi ini diketuai oleh Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh seorang putra pejuang wanita asal Kota Bandung yang bernama Dewi Sartika. Putra Dewi Sartika tersebut bernama R. Atot.
Entah karena faktor apa, BIVB kemudian menghilang begitu saja. Akan tetapi, pada waktu itu juga berdiri dua perkumpulan lain. Perkumpulan tersebut bernama Persatuan Sepak Bola Indonesia bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Akhirnya pada tanggal 14 Maret 1933 kedua organisasi tersebut menyepakati untuk meleburkan diri dan berganti nama menjadi PERSIB dengan ketua umumnya bernama Anwar St. Pamoentjak.
Dengan nama baru Persib ini, warga Kota Bandung begitu antusias untuk membesarkan perkumpulan sepak bola asal Kota Kembang ini. Dengan begitu banyaknya klub-klub yang bergabung ke dalam Persib. Seperti klub SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, RAN, OVU, JOP, MALTA dan masih banyak lagi yang lainnya.
Persib Bandung Era Perserikatan
Sejarah Persib Bandung
Dalam Sejarah Persib, untuk pertama kalinya klub ini mengikuti Liga Perserikatan di tahun tersebut. Tahun 1933 menjadi tahun istimewa dalam sejarah Persib Bandung, karena di samping sebagai tahun lahirnya Persib, tahun itu juga menjadi tahun yang berkesan bagi Persib dengan menjadi runner up di Liga Perserikatan yang pertama kali diikutinya. Pada tahun berikutnya yaitu tahun 1934 dan tahun 1936 Persib pun memperoleh gelar runner up. Dan pada tahun 1939 yang bertempat di Solo akhirnya Persib menjadi juara untuk pertama kalinya di Liga Perserikatan.
Kemudian setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan, pada tahun 1950 PSSI sebagai induk persepakbolaan Indonesia mengadakan kongres PSSI yang bertempat di Semarang, Jawa Tengah. Hasil kongres tersebut masih tetap menerapkan Kompetisi denagn label Perserikatan. Persib yang pada tahun tersebut dihuni oleh pemain-pemain seperti Aang Witarsa, Andaratna, Amung, Ganda, Freddy Timisela, Sundawa, Toha, Leepel, Smith, Jahja dan Wagiman hanya mampu meraih posisi kedua setelah kalah bersaing dengan Persebaya Surabaya.
Prestasi Persib terus meningkat, karena di tahun 1955 sampai dengan 1957 ada sebagian pemain persib, yaitu Aang Witarsa dan Ade Dana menjadi wakil Persib untuk Tim Nasional untuk berlaga di kejuaraan olahraga dunia yaitu Olimpiade. Pesta olahraga terbesar dunia tersebut berlangsung di Melbourne, Australia pada tahun 1956. Dalam ajang Olimpiade tersebut Tim Nasional Indonesia berhasil menahan imbang Uni Sovyet yang memaksa mesti bertanding ulang, dan pada pertandingan ulang tersebut Indonesia menelan kekalahan telak dengan skor 4-0.
Tahun demi tahun dilalui Persib, hal ini semakin membuat Persib makin disegani oleh orang Sunda. Tahun 1961 Persib kembali menorehkan prestasi yang membanggakan warga Bandung dengan menjadi juara perserikatan untuk yang kedua kalinya setelah berhasil menaklukkan PSM Ujungpandang. Pada saat itu pemain Persib dihuni oleh  Juju (kiper), Simon Hehanusa, Fatah Hidayat, Hermanus, Udin, Ishak, Iljas, Hadede, Rukma, Sunarto, , Tjhaiang, Ade Dana, Hegki Timisela, Wowo Sunaryo, Omo Suratmo, Nazar, Pietje Timisela, Thio Him, Suhendar dan lain-lain. Dengan perolehan prestasinya itu akhirnya Persib ditunjuk PSSI untuk mewakili PSSI di ajang kejuaraan sepak bola di Pakistan pada tahun 1962. Dan yang menjadi bintang Persib dalam kejuaraan tersebut adalah Emen Suwarman seorang guru pada waktu jaman itu.
Semakin kesini, prestasi Persib mengalami naik turun. Di ajang Liga Perserikatan pun Persib gagal mempertahankan gelarnya. Yang pada akhirnya sekitar tahun 70-an Persib mengalami masa sulit dan miskin akan prestasi. Di era ini pula Persib untuk pertama kalinya tersingkir dari persaingan di kompetisi Perserikatan. Persib harus terdegradasi ke Divisi I kompetisi Perserikatan.
Akan tetapi di tahun 1984 Persib kembali bangkit dan tidak tinggal diam. Di bawah kepemimpinan Marek lahirlah bintang-bintang Persib yang kembali menerangi Kota Bandung. Bintang-bintang tersebut sebutlah seperti Robby Darwis, Adeng Hudaya, Adjat Sudrajat, Suryamin, Dede Iskandar, Iwan Sunarya, dll. Hasil polesan pelatih asal Ceko ini, Persib kembali ke jalur juara, walaupun di pertandingan final Persib harus mengakui keunggulan lawannya yaitu PSMS Medan.
Di tahun 80-an ini juga persib mengadakan pergantian ketua umum, tepatnya pada tahun 1985. Posisi ketua umum semula Solihin GP digantikan oleh ketua umum yang baru yang bernama Ateng Wahyudi. Dengan harapan baru, yaitu kembali menuju ke tangga juara di bawah pimpinan Ateng Wahyudi. Hingga pada akhirnya harapan yang dinantikan public sepak bola Bandung akhirnya terwujud setelah Persib menjuarai kembali kompetisi Perserikatan pada tahun 1986 di bawah asuhan pelatih Nandar Iskandar. Persib meraih juara setelah di final menghempaskan Perseman Manokwari dengan skor tipis 1-0 melalui gol tunggal yang dicetak Djadjang Nurdjaman di Stadion Senayan, Jakarta.
Dalam Sejarah Persib di era tahun 90-an, pada kompetisi 1991-1992 persib gagal mempertahankan gelar juaranya di era 80-an. Persib hanya berhasil masuk ke babak semifinal setelah dikalahkan PSM dengan skor 2-1. Selang setahun kemudia Persib kembali mengadakan pergantian ketua umum. Tahun 1993 Wahyu Hamijaya terpilih sebagau ketua umum menggantikan Ateng Wahyudi. Pergantian ketua umum ini juga memberikan efek positif bagi Persib.
Pada kompetisi Perserikatan 1993-1994 yang sekaligus menjadi kompetisi penutupan perserikatan ini persib menutupnya dengan menjadi kampiun atau juara kompetisi perserikatan terakhir. Persib berhasil menumbangkan PSM dengan skor 2-0 lewat gol yang dicetak oleh Yudi Guntara dan Sutiono. Persib pun berhak mengunci Piala Presiden untuk selamanya, karena kompetisi yang berikutnya akan berubah nama menjadi Liga Indonesia dengan pesertanya klub-klub yang berasal dari Perserikatan dan Galatama.
Nah, demikianlah pembahasan seputar Sejarah Persib Bandung yang disampaikan Tim Jadwal Persib. Semoga artikel ini mampu memberikan wawasan tambahan bagi para bobotoh dan viking, sehingga semakin mencintai persepakbolaan Kota bandung, terlebih pada Persib Bandung. Semoga Bermanfaa